Dream Girl
Dream Girl
Pagi ini suana terasa sangatlah ramai. Aku melihat banyak sekali pesat yang
terbang dan mendarat di airport negara ini. Tepatnya tanggal 12 Juli 2016 aku
pindah dari negara tercintaku ke negara tetangga. Disini aku mendapatkan
kesempatan untuk bekerja sebagai penulis drama atau lebih tepatnya Flim,
perasaanku setelah mendapatkan kesempatan ini sangat tidak bisa diukir dengan
kata-kata. Aku merintis menjadi penulis dari nol. Saat aku duduk disekolah
menengah atas dan sekarang sudah lulus dan mendapatkan gelar penulis terkenal
dari suatu tempat penerbitan buku terkenal.
Aku awali pagi ini dengan
membuka jendela apartementku, aku hanya tinggal sendiri tanpa keluargaku. Aku
mencoba hidup sendiri dan mencari uang juga pengalaman yang sangat menarik bagi
hidupku. Namaku Son Na Eun,
aku masih ingat saat aku mendarat dan pandanganku tidak terlepas dari sosok
laki-laki yang menggunakan mantel coklat
dengan kacamata yang menutupi
matanya. Sesekali aku mendengar suara yang sangat jelas terdengar “Kim Myung
Soo Oppa...”. itu suara dari para fans L yang sudah mengerumungi seluruh area
airport itu. Saat idol itu keluar, seketika kamera HP hingga kamera super
canggih yang tergenggam ditangan mereka langsung mengeluarkan suara dan cahaya
yang membuat orang disekitar menjadi terganggu, namun keadaan itu tidak membuat
orang di sana heran.
Rasanya ingin sekali aku mengambil gambarnya, namun
apa boleh buat suasana disana sangatlah ramai, aku pun sempat tersandung dan
akan jatuh namun dengan keseimbangan tubuh yang sangat lah baik, aku tidak
terjatuh dalam keramaian itu. Sebenarnya aku sangat terbiasa dengan kondisi itu namun kali ini
sangatlah berbeda apalagi aku disina bukan sebagai reporter atau penulis berita
melainkan sebagai orang asing. Waktu itu aku hanya menggunakan Plain White Tee
yang aku padukan dengan Denim Jacket dan Denim Skinny Jeans. Karena pada saat
itu musim panas jadi aku hanya membuatnya simple. Aku pun mulai terbangun dari
pikiranku tentang kejadian kemarin. hari ini jadwalku adalah berkunjung ke
tempat kerja samchon. Walaupun aku tak bersama keluarga, namun aku masih punya seorang paman
dari pihak ayahku. Jadi disini aku sebenarnya tak kesepian, tapi karena aku tak
mau merepotkan samchonku jadi aku memilih tinggal sendiri di apartement.
Sebelum aku menemuinya ada beberapa hal yang harus
aku lakukan, “oke aku akan mulai!! Fighting!!!” ujarku dengan sangat percaya
diri. Aku pun sebelum pergi mengambil beberapa barang dan aku taruh di tas
kecilku dan aku langsung menuju halte bus yang ada di depan gedung bertingkat
ini.
“Annyeong haseyo” ujarku pada supir bus
yang sembari tadi tersenyum saat melihatku. Aku pun langsung duduk di kursi
yang kosong. Tak memerlukan waktu yang lama untuk mengunjungi tempat itu.
Tempat yang pertama kali aku datangi adalah sebuah toko kecil yang memiliki
aroma kue yang sangat super sekali. Aku pun masuk dengan senyum bahagiaku.
“Annyeong haseyo, imo” sapaku padanya.
“Eoseo osipsio..” balas seorang
laki-laki muda dengan wajah yang sangat tampan. Namanya adalah Taemin, dia anak
dari bibiku.
“ Oppa..” ujarku dan seketika itu aku langsung memeluknya. Dia pun
memandangi dengan wajah yang sangat aneh, namun tak lama kemudian ia tersadar
akan kehadiranku. “Dia sering melupakanku!” batinku. “ bagaimana oppa sangat
mudah melupakanku.??”. “Mianhaeyo, bagaimana tidak aku
melupakanmu. Kau saja jarang menemuiku dan kau selalu pergi kemana pun kau di
tugaskan.” .
“ apa yang kau lakukan disini? Apa kau mengalami masalah, hingga
bersembunyi disini.?”
“ tidaklah oppa, aku hanya ada beberapa pekerjaan dan aku sama sekali tidak ada masalah. Kenapa kau selalu berpikir seperti itu?”
“ tidaklah oppa, aku hanya ada beberapa pekerjaan dan aku sama sekali tidak ada masalah. Kenapa kau selalu berpikir seperti itu?”
“masalahnya terakhir kali kau mengunjungiku karena kamu putus dengan
pacarmu dan kamu tak tau harus berbuat apa, dan juga kau menghancurkan roti
yang susah payah aku membuatnya..”
“ tuh kan cerewetnya keluar lagi .. ahh” gumamku dalam hati.
“ apa yang kamu batin.. So Naeun...”. “ Aniyo, opsoyo” jawabku dengan gugup.
“ohh So Naeun, apa yang kamu lakukan??” ujar seorang wanita setengah paruh
baya namun masih terlihat sangat cantik. Bagaimana tidak terlihat sangat
baik, bibiku yang satu ini sangatlah
rajin perawatan dan seluruh uangnya hanya ia tujukan untuk perawatan wajahnya.
Bagaimana lagi sih, seluruh biaya keluarganya di tanggung oleh suaminya dan dia
hanya perlu menyalurkan hobi di bidang memasak kue, akhirnya uangnya untuk
perawatan deh.
“imo. Aku disini akan sangat lama. Pekerjaanku menuntutku untuk
menghabiskan waktuku selama 3 tahun. Apa yang harus aku lakukan?”
“ ya kamu kerjalah, atau kau mau ikut les memasak kue disini?? Nanti Taemin
akan mengajarimu.”
“benar imo?? Oke aku sangat setuju.”
“ datanglah setiap malam minggu...”
“jangan mengacau ya...” ejek Taemin kepadaku.
“oke imo, bolehkah aku memilih-milih kue?? Hehe. Aku sangat lapar”
“boleh, ayo imo antar.” Aku pun memilih-milih beberapa kue untuk dibawa ke
kantor pamanku.
#kantor paman.
Seketika itu semua menjadi
sangatlah ramai, sesekali aku mendengar suara yang pernah aku dengar
sebelumnya. “Kim Myung Soo, oppa..”. aku yang melihatnya dari kejauhan semakin
berniat untuk jalan kesana namun hati ini sangatlah berat, tanpa sadar aku
sudah ada di kerumungan gadis-gadis muda itu, dan aku mencoba masuk ke dalam.
Namun aku...
“permisi nona, penggemar dilarang masuk. Tolong tinggalkan tempat ini.”
Ujar salah satu pria berkemeja hitam.
“ saya ingin pertemu Tuan Choi Siwon..”
“saya tidak percaya , pasti kamu ingin ketemu Tuan L kan?”
“tidak..” tiba-tiba sosok laki-laki yang berulang kali aku lihat datang
menemuiku.
“ Naeun..”
“samchon.. aku tidak boleh masuk?”
“biarkan dia masuk, ayo masuk Naeun..” ajaknya. Aku pun sudah sering ke
sana, namun mereka selalu menganggapku Fans dari salah satu Idol yang ada
disana.
“sial.. kenapa selalu seperti itu?” gumamku.
“biarlah atau kamu perlu menggunakan ID biar semua orang mengingatmu. Nanti
samchon suruh pengacara Park membuatnya.”
“ani..” belum selesai aku membalas perkataan samchon, pandanganku seketika
kosong entah pergi kemana, aku hanya tertuju dengan sosok laki-laki tampan yang
dari tadi melamu sedih.
“annyeong..” sapaku pada seluruh orang disana sambil membungkukkan badanku.
Semua orang disana sangatlah sibuk dari para idol hingga para pegawai yang di
belakang panggung.
“apa kamu mau bekerja disini? Nanti samchon carikan kami jodoh. Haha”
bujuknya.
“Komapseumnida, samchon.. tapi tidak,
aku hanya ingin tinggal dengan orang tuaku.haha”
“ Ne, baiklah kalau itu
maumu hahaha”
“kapan kamu akan mulai
bekerja?” lanjutnya.
“ aku akan mulai bekerja
besok pagi, tapi aku sangatlah lelah. Samchon, bolehkah aku libur satu hari
lagi?”
“kalau kamu bekerja
tetap disini. Akan samchon liburkan” bujuk samchon lagi.
“ aigoo, lagi!! Sudahlah
samchon, cari orang lain saja. Masih banyak yang lain kok.” Belum sempat
menjawab perkataanku, pria separuh baya itu pergi meninggalkan aku diruangan
besar miliknya dan disana penuh sekali dengan berbagai macam poster idol-idol
mereka.
Karena menunggu adalah hal yang membosankan aku pun
berniat berjalan-jalan diluar dan aku pun sampai di Cafetaria, disana aku
membeli secangkir ICE COFE dengan Cream di atasnya, dan sepotong Cake. Aku pun
merilik sana sini, namun tak ada yang membuatku tertarik. Namun...
“annyeong.” Sapanya
“annyeong, siapa ya?”
“ kamu Naeun kan? So
Naeun?”
“ iya.. kamu?”
“ aku Bomi. Yoon Bo Mi??”
“ benarkah? Ohh Mianhaeyo. Aku lupa.”. Yoon Bo Mi adalah teman
kecilku saat di Korea dia sangatlah cantik, saat kecil dulu kita bertiga selalu
di juluki 3 Princess Ice, karena kita bertiga memiliki sifat seperti Ice
(dingin). Kita dulu bertiga, namun entah kemana si putri es yang satu itu. Dia
adalah putri es yang sangat baik, walaupun sifatnya dingin namun dia memiliki
sisi baik yang sangat luar biasa. Berbeda dengan aku dan Bomi,aku adalah putri
es yang sangat dingin. Sampai suatu hari ada seseorang yang ingin menjahiliku
dan seketika dia langsung tertunduk sambil menggigil saat melihat mata kecilku.
Kalau si Bomi dia sangatlah sedang dinginnya karena dia terdapat pada
lingkungan yang super mewah, jadi tak ada yang berani mendekatinya apalagi
memarahinya. Melihat Bomi saja harus mendapatkan izin dari pengawalnya.
“ apa yang kamu lakukan disini?”
“aku? Menunggu pamanku, bagaimana denganmu?”
“aku sedang latihan disini. Aku memilih menjadi Idol dari pada harus
mengurusi dunia keluargaku.”
“wahh kau akan jadi Idol? Bagaimana kalau kita berfoto dulu, biar aku besok
tidak kerepotan memintanya..”
“baiklah.. mana kertasnya.” Ujarnya dengan sangat lucu. Dia pun menuliskan
namaku dan julukkanku dan segera meninggalkanku.”
Terlalu lama menunggu aku
pun segera berdiri dan..BRUKK
“maaf..ini” teriaknya sambil memberikan Hpku.
“tidak apa-apa. Terimakasih” ujarku dan langsung meninggalkannya.
Sesamapinya disana Handphonenya berbunya..Kringgg
“hallo..siapa ya?”
“kok suara perempuan? Ini siapa ?” teriaknya dengan sangat keras, lalu
menutup telponnya.
Aku pun segera memasukkan
telpon genggamku ke dalam tas dan pergi meninggalkan gedung bertingkat milik
pamanku. Aku sudahi langkah ini di pemberintihan bus (halte) dan beberapa menit
kemudian datanglah bus. Aku pun langsung berlari menuju sebuah rumah kecil.
“ annyeong, oppa”
“hai, Naeun..” sapanya. Aku pun disana hingga malam hari, beberapa menit
setalah aku makan malam, hp itu berbunyi lagi..
“haloo..” salamku padanya. Belum sempat dia menjawabnya telpon itu
terputus.
“siapa naeun? “. “ entahlah oppa, aku juga bingung.”
“coba dilihat dulu, apa benar itu HP mu , bukannya dihp mu ada gantungan
kecilnya.”
“oh iya, tapi ini ada kok oppa.” Jawabku sambil menunjukkan beruang kecil.
“TUNGGU!!”
“kenapa ini beruang bukannya kelinci ya, oppa.”
“wahh kau.. hp siapa yang kau ambil? Dimana hp mu ? tapi kenapa kau tak
menyadarinya dari tadi.”
“ini seperti hpku, wallpapernya saja sama. Merek hpnya juga, warnanya
juga.”
#08.00 pagi
Seluruh pegawai Sungjae sudah
datang semua itu menandakan pagi hari dan aku kesiangan. Aku pun bergegas
menuju halte bus untuk ke apartemntku. Tak memerlukan waktu yang lama aku sudah
siap dan langsung menancapkan gas mobil yang sudah dikirimkan oleh siwon samchon.
Dia sudah berjanji padaku membelikan mobil mewah berwarna merah dan seluruh perlengkapan
jika aku membantunya, aku pun mengiyakan namun aku tak lama disini. Hanya
sekitar 3 tahun. Dan setelah itu aku akan pulang dan melanjutkan cita-citaku.
Seluruh pegawai disana
sudah berkumpul dan “ aku telat!” batinku.
“maaf saya terlambat.”
“kau penulis baru disini??” ujar salah satu pegawai yang mengenakan jas
hitam.
“iya. Dimana ruangan saya?” tanyaku dan seketika itu dia mengantarkan aku
ke sebuah ruangan besar dengan suasana yang sangat tenang, maklumlah samchonku
pemilik tempat ini jadi dia khusus menyiapkan tempat ini untukku. Di pagi ini,
aku sudah mendapatkan berbagai proyek besar dan seketika itu seluruh aktor dan
aktris datang ke tempatku dengan membicarakan berbagai konsep yang ingin mereka
kerjakan. Namun samchon menyuruhku untuk menyiapkan suatu acara atau drama yang
mengisahkan sebuah idol group. Ya tentu idol group dari tempatnya. Karena
pamanku sedang mengalami banyak ke gagalan akan masanya ini jadi dia memintaku
untuk mengerjakannya. Baiklah aku menyetujuinya. Setelah berdiskusi seharian
aku akhirnya bertemu dengan pemilik telpon genggam itu disebuah ruangan.
“ apa kau sudah menelponnya? Bagaimana kalau dia menjual ponselmu?
Foto-foto disana sangat lah berharga ? bagaimana kontak-kontaknya.” Ujar
seluruh orang yang ada disana. Aku yang datang untuk bertemu dengan Hoya, dan
mendengarkan perkataan mereka sembari menatap tangan L dengan sangat hati-hati.
Dan ...
“itu sangat berharga.. tapi kok dia menyimpan fotoku? Apa dia ngefans
padaku. Namanya So Naeun penulis cantik”
“maaf itu punyaku, ini punyamu..” ucapku dengan gugup sambil memberikan
ponsel beruang itu.
“oh Naeun..”
“Ne oppa” .tanpa berbicara lebih lanjut dengannya malah aku digeret oleh
Hoya dan diajak mengobrol bersama. Dia adalah cowok yang dulu sempat dihatiku
namun hilang begitu saja saat aku pindah. Sesekali ku curi pandangan matanya. “
dia sangat tampan, boleh kah aku menyukainya.” Namun setelah aku telusuri
ternyata matanya juga melihat mataku. “oh my god apakah ini” tak memerlukan
waktu lama untuk dekat dengannya. Program ini pun dimulai, semua menjadi
semakin dekat denganku tidak untuk L dia sering menghindar dan hanya berdiam
diri saat syuting selesai.
Namun dia sebenarnya
sangat perhatian denganku, saat itu malam hari kami berada disebuah tempat
makan yang sangatlah ramai. Aku berada disituasi yang sangatlah menyeramkan dan
dia menyelamatkanku. Semua kedekatan itu bermulai di tempat menyeramkan itu. Dia
sering menghampiriku saat jam kosongnya. Dia selalu membawakan aku sepotong kue
stobery kesukaanku. Namun karena Hoya juga dulu menyukaiku namun sekarang hanya
menganggapku seorang adik perempuan jadi dia menjagaku dari L. Suatu hari aku
menemaninya di Konser dan aku melihat dia dikerumungi oleh berbagai gadis-gadis
yang cantik dan ada juga Idol perempuan yang mengunjunginya di belakang
panggung aku yang melihatnya seperti itu langsung berpaling ke Hoya.
“oppa, Foto sama aku.. bagaimana kalau kita berfoto sambil bergandengan
tangan..”
“baiklah sayangku..” seketika mendengar perkataan itu L pun melaju dengan
sangat cepat dan menyingkirkan tangan Hoya dan menggeret tanganku. Lalu dia
berlutut sambil bilang..
“jangan lihat laki-laki lain, terutama Hoya. Ayo kita pacaran.”. seketika
itu seluruh staff dan semua orang yang ada disana menertawaiku dan bilang.. “
terima saja. Dia sangat baik. Tapi kau hati-hati dengan Fans nya. Hahha”. Aku
pun hanya tersenyum senang dan menganggukan kepalaku dan memberikan tanganku,
lalu dia memasangkan gelang putih yang sudah ia siapkan sebelum berangkat ke
konser ini. Kami pun akhirnya bersama.
Tepat sudah tanggal 12
Juni 2019, di musim panas ini aku berpisah dengannya.aku yang berpenampilan
cantik ini dengan cepat melambaikan tanganku dengan sangat cepat dan perpisahan
itu bukan akhir dari KITA.
Boleh dong dibuatin cerpen tentang perjuangan & doa pemuda/pemudi dalam menggapai asa & cita cita.
ReplyDeleteBoleh dong dibuatin cerpen tentang perjuangan & doa pemuda/pemudi dalam menggapai asa & cita cita.
ReplyDeleteiya nantikan dan baca cerpen a2p ya selanjutnya. terimakasih hehhehe :)
Delete