Beside Me
Beside Me
Aku akan berada
disebelahmu adalah kata-kata yang
inginku dengar walau hanya sebuah kata.
foto by. a2np |
“bagaimana bahagia?”
“bahagia itu apa ?”
“seperti inikah hidupku?”
“sebanyak ini kah kekuranganku ?”
“apa salahku? Aku hanya
ingin bahagia.”. itulah kata-kata yang sering aku ucapkan akhir-akhir ini.
Betapa sulitnya hidup ini. Sudah 19 tahun aku hidup di dunia ini, namun sama
sekali aku belum pernah merasakan apa itu bahagia, entah aku sudah atau belum
setahukuu. Aku selalu gelisah dengan kata-kata bahagia, dan aku sangat lelah
dengan kata bahagia yang terus ada dipikiranku namun belum pernah aku rasakan.
Di tahun ini aku akan mencoba mencari tahu kebahagian yang ku cari.
Kata mereka bahagia
adalah saat aku bersamanya, “bersama ? bersama siapa ? aku hanya sendirian”
celetukku pada Sindi saat itu. Bagaimana dengannya dia hanya orang sibuk yang
mencintai pekerjaanya, hingga tak ada waktu bersamaku. Bukan pacar yang
dimaksud Sindi melainkan seorang laki-laki dewasa yang ada saat aku kecil hingga
tua nanti.
Kata mereka bahagia
adalah saat kita merasakan jatuh cinta. “ jatuh cinta apaan!! Itu hanya bikin
pusing, coba kita lihat bagaimana seseorang jatuh cinta, yang dipikirannya
hanya orang yang disukai, tapi gak salah sih suka sama orang kan manusiawi.
Apalagi kalau itu buat kita termotivasi untuk menggapai cita-cita kita, seperti
rajin belajar, rajin solat and ngaji. So gak masalah sih, Cuma yang masalah
kapan aku bisa ngerasain jatuh cinta???” celetukku lagi pada Sindi.
“ yah elah, gimana mau
ngerasain orang kamunya aja nutup diri, haha…” Jawabnya dengan suara yang
sangat mengganggu.
“udah lah, diem aja..
(aku pun terdiam), tapi kayaknya aku udah pernah deh, Sin”
“pernah apaan? Pernah jatuh
cinta maksudmu, Mi.?? wahh tak kusangka!! Pasti aneh nih”
“ iya aku jatuh cinta
sama setiap makanan yang aku makan, hahaa” candaku dengan respect.
“ tuh kan, susah ngomong
sama kamu.. aku baliklah!!” ujarnya sambil berlahan-lahan meninggalkan kamarku.
Ahh.. namaku Somi
Pandarisma anak kedua dari tiga bersaudara. Aku adalah mahasiswa jurusan sastra
di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku dan Sindi adalah teman dari
kecil, kami selalu satu sekolah sejak SD dan kami sekarang tinggal di
kost-kostan di Bandung. Tempat yang sangat bagus dan layak huni, kami adalah
orang Semarang yang memutuskan untuk ke kota Bandung dan melepaskan masalah
yang ada dihidup kita. Bukan seperti aku yang mencari kebebasan diri dalam arti
an baik, Sindi pergi ke Bandung karena ingin membuktikan bahwa yang di pikirkan
oleh orang lain tentang dirinya yang berbakat ini menjadi kesalahan atau
menambah masalah hidupnya.
Sindi yang aku kenal adalah orang yang selalu
bekerja keras untuk mengampai cita-citanya, ia juga orang yang baik namun semua
orang menanggapnya aneh dalam menghadapi hidup ini karena ia adalah orang yang
memutuskan tanpa berpikir dan selalu menjunjung tinggi nilai keadilan tanpa ada
kesalahan, karena itulah dia dijauh-jauhi oleh orang-orang yang mempunyai
maksud jahat atau tidak adil dalam berbagai kasus di hidup ini. Ia juga seorang
gadis gila saat sedang marah, karena dia tidak akan segan-segan menegur orang
yang menyalahkannya. Seingatku, Sindi dulu pernah masuk BK cuma karena aku di
singkirkan dari kelas, ia yang membuat teman sekalasku menjadi teman baikku
saat SMA. Dia sangat gila..
Hanya untuk melarikan diri, itulah alasanku pergi jauh ke kota
orang. Walaupun tak terlalu jauh aku tetap bersyukur, dan kata orang bahagia
juga kunci terbesarnya adalah bersyukur, tapi bukan berati aku sudah bahagia
karena aku sudah bersyukur namun karena aku kurang bersyukur akan berbagai hal jadi
aku belum bahagia, dan aku akan mencoba mencari kebahagia yang ku inginkan.
Namun di umur yang mulai
bertambah ini, aku mulai membiasakan diri dengan kehidupan yang aku inginkan.
Aku melangkah tanpa kata henti yang membuatku menyesal, bukan dengan perbuatan
yang jelek aku melakukan yang dengan baik dan menimbulkan arti yang baik dalam
sisa hidupku. Mulai ku buka pintu ini dan saat ku melihat seseorang datang dengan
mengetuk pelan, aku membukanya dengan sangat senang hati. “ iya aku mulai
merasakannya”
Bukan perasaan jatuh
cinta dengan makanan, tetapi dengan sesesuatu yang selalu aku impikan, akhirnya
datang dengan berlahan, ia jalan dengan kaki pendeknya dan tubuh yang semakin
kecil, wajah yang sudah mulai keriput, mata yang bersinar-sinar yang
mengisyarakat betapa aku sangat menyanyangimu dan aku bersalah melepasmu tanpa
bersamamu dari dulu, dengan keadaan yang seperti itu ia mulai mengeluarkan
senyuman yang selalu ingin aku lihat tanpa rasa canggung. Aku pun berlari ke
arahnya dan “ aku sangat merindukanmu, Ayah.”
“ Ayah juga merindukanmu
Nak, maafkan Ayah.”
“tidak Adek yang sangat
merindukan Ayah.”
“Ayah sangat sangat
sangat merindukan Adek, maafkan Ayah yang membuat kesalahan ini. Ayah sekarang
akan berada disampingmu, Nak” dan kata-kata itu akhirnya ku dengar dan yang aku
inginkan mulai terwujud di sisa hidupku ini, aku mulai lebih bersyukur dengan
apa yang di berikan Allah.
Akhirnya aku merasakan kebahagian yang aku inginkan
selama ini, yang selalu aku doa kan, aku tangisi, dan saat aku ingin berada
disampingnya tanpa ada pembatas yang menghalanginya. Aku sangat bahagia di sisa
hidupku ini, terimakasih telah kembali dan di sampingku. Aku sangat menyanyangi
lebih dari siapapun dan yang aku butuhkan adalah ia sosok laki-laki dewasa yang
selalu ada disampingku.
-_- be happy for your word -_-
Kunci Surga " Fathul Jannah " hanya SABAR dan TAWAKAL, Insya ALLAH ...
ReplyDeleteamin,
Deleteterima kasih :')