MY BIG TEDDY [love]
MY BIG TEDDY [love]
“Mina..” Mocca
berteriak dari luar kamarnya. Mina yang sedang asik bermain dengan boneka
barunya tak memperdulikan suara sang adek. Tak mendapat respon dari si
kembarnya Mocca pun terus berteriak
hingga akhirnya Mina mengalah dan
membukakan pintu kamarnya. “ada apa sih Mocca ?” Tanya Mina sopan. “aayoo main!” kata Mocca.
“main apa? Inikan sudah malam.”Jawabnnya. Tanpa menjawab pertanyaan dari sang
kembar, Mocca pun masuk dan mengambil
boneka kudanya lalu, ia melompat ketempat tidur sang kakak.
“eh, itukan
bonekaku. Kembalikan ketempatnya. Kembali ke kamarmu sana” ujar Mina kesal.
Lagi-lagi Mocca tak meresponnya, dia dan sang kakak perempuan kembarnya yang
lahirnya hanya berjarak 2 menit darinya dan akhitnya membuat Mina mengalah
melihat si Mocca yang terlihat sangat senang dan gembira. “baik ayo kita main!”
katanya. “ main kerajaan-kerajaan boneka gimana kak?” kata Mocca sambil turun dan mengambil
beberapa kotak rahasianya yang ada dikamar kakak cantiknya.
“ya! Itu apa?” .
“bukan apa-apa. Ayo
bangun kerajaanmu kak!” kata Mocca senang. “oke!” balasnya.
Mereka pun
memulai permainannya dengan membangun kerajaan-kerajaan mereka sendiri, Mina
yang membangun sebuah kerajaan dengan penuh boneka TEDDY alias beruang penuh cinta, dan penuh kehangatan menggambarkan
karakter pada dirinya.kebalikan dengan sang kakak, Mocca membangun sebuah
kerajaan dengan penuh rasa dendam, iri hati dan penuh kebencian yang membuat
kerajan penuh dengan Pony (kuda) hitam.
“aaaa.. tolong” teriak gadis cantik yang bernama Clara itu. Mocca yang
mendengar suara itu langsung menunggani kudanya menuju suara gadis itu, tak mau
ketinggalan sang kakak pun menaiki BIG Teddy
itu lalu menuju gadis yang meminta bantuan. “dia milikku” kata Mocca. “bukan,
saya dulu yang menemukannya.” Ujar Mina
kesal.
“pergi kau”
“tidak, dia akan
aku jadikan pendamping untuk pangeranku” kata Mina.
“tidakk,dia akan
menjadi ratu dikerajaanku.” Ujar Mocca.
Melihat tingkah laku kedua ratu dan raja itu membuat sang gadis dari
negeri sebelah itu bengong dan melihat burung elang yang sangat besar sedang
mengincarnya.
“ahh, kak. Tunggu
sebentar, aku lapar.” Kata Mocca sambil menaruh bonekanya lalu berlari keruang
makan. Tik..tik..tikk. “suara apa itu?” katanya dalam hati.
“wah, dia lagi pergi. Hahaha” kata Mina
sambil menyusun strategi agar adek nya kalah dalam mengambil sang gadis
dan segera kembali kekamarnya. “hayo, kakak sedang apa?” Tanya Mocca bercanda
yang entah dari mana tiba-tiba dia sudah ada di depan Mina. “ha. Kamu ini
ngagetin aja, tidak..tidakk..” kata Mina bingung. DERRR..suara petir menyapa mereka dimalam yang dingin, ditemani
dengan hujan yang tiba-tiba turun dengan sangat
deras, lagi-lagi mengagetkan kedua anak kecil itu. “suara apa itu,Kak?”
Tanya Mocca yang menjatuhkan makanannya lalu memeluk kembarannya.“ itu suara
petir dek, tenang.” Kata kakak perempuanya.
Tiba-tiba angin
berhembus sangat kecang, membuat ranting-rangting pohon bernari ria. Suasana
menjadi sangat dingin dan Hi..hii..hii
terngengar dari luar kamar sambil mengetok-ngetok jendela kecil minah, tokk.tok..tokk... “suara apa itu Kak,”
kata Mocca yang mulai meneteskan air mata.“tenang Dek, ada Kakak” katanya
sambil menuju jendela kecilnya lalu membukanya dan menutupnya kembali setelah
mengecek. “tidak ada apa….a..” belum selesai Mina berkata. KREKKK…DORR. Pintu kamar Minah tiba-tiba terbuka dan tertutup
seperti dimain kan oleh…
“Kakak.. itu,ada
apa?” kata Adek kecilnya sambil menggeret-geret baju sang Kakak. Setelah
mengecek jendela, Mina melangkah menuju pintu kamarnya, klip..klipp. lampu kamar Mina mati lalu hidup kembali, kamar Mina
yang semula dingin karena ac sekarang bertambah dingin. “tidak ada-apa dek,
sudah duduk dikasur sana.” Kata Mina tenang.
DORR seluruh saluran listrik mati, yang membuat lampu diseluruh belahan
rumah ini gelap, tanpa terkecuali kamar Mina juga gelap gulita.“aaaa….” Teriak si
Kembar.
“Kakak….” Teriak
Mocca yang kebingungan melihat tempat terang yang penuh dengan kuda pony sedang
berlatih perang. Didaerah lain “ Mocca… kamu dimana Dek?” ujarnya sambil
berjalan menyusuri lorong gelap gulita dan sepi tanpa ada kehidupan. “hallo, tuan.
Sedang apa disini, ayo masuk keistana disini pasti anda kedinginan. ” Kata
kuda. Mocca yang hanya terdiam melihat kuda itu hanya bisa berlahan-lahan
mundur ketakutan. “siapa kamu? Kamu kuda kan? Kok bisa berbicara”. Tanyanya.
“iya tuan, saya Kuda Pony. Ayo saya
antar.” Jelas Pony.
Pony adalah
pelayan setia Mocca yang berupa kuda berwarna coklat hitam yang bisa berbicara.
“ini dimana? Apa aku sedang bermimpi?”.
gumamnya sambil menepuk kedua pipinya. “aaww,
sakit.” teriaknya. “ini di
kerajaan pony tuan, kerajaan yang anda
buat sendiri.” Kata pony. “ha! Kerajaan ? lalu dimana Kakakku? Apa yang dia
lakukan? Kenapa dia tidak ada disini” selama perjalanan menuju istana Mocca
terus bertanya-tanya dengan pony.
Mina yang masih
kebingungan mencari Adek nya tiba-tiba segerombolan orang datang. “siapa
kalian? Apa yang kalian inginkan?” Tanya Mina yang mulai ketakutan, ia terjatuh
dan datanglah seorang laki-laki yang sangat tampan menolongnya dari
segerombolan orang tadi dengan menebaskan pedang bonekanya. Mina yang hanya
terdiam dan merasa aneh ketika segerombolan itu menghilang seperti
kelelawar. Laki-laki itu mulai melangkah
menujunya.
“siapa kamu?”.
“selamat pagi
nona, maaf saya telat menjeput anda.” Ujar laki-laki itu sambil mengulurkan
tangannya lalu Mina berdiri.
“siapa kamu?”
Tanya Mina.
“ saya Teddy.”
Jawab Teddy. Teddy adalah boneka kesukaan Mina yang bisa berubah menjadi
seorang cowok yang sangat tampan. Mina pun mengikuti Teddy dan akhirnya sampai
disebuah istana yang berlatar belakang boneka. “banyak sekali bonekanya, lucu.”
Ujarnya senang.
“tuan, lapar?”
Tanya Pony. “tidak..” jawab Mocca. RUKK..
“suara apa itu tuan?” Tanya Pony. “sepertinya tuan lapar” kata seekor kuda yang datang dan mengagetkan
Mocca. “ah! Tidakk..” katanya kesal.
“bolehkah saya
pegang dia?” Tanya Mina.
“boleh nona,”
jawab teddy senang.
Mocca yang tengah
asik melahap makanan yang disajikan sang Pony tiba-tiba semua kuda yang ada
dinegerinya berdatangan dan berkumpul diruang makan. “ tuaann..tuan..” teriak
mereka semua. “ada apa? tenang kalian semua! ,tuan lagi makan.” Kata Pony.
Pagi yang cerah
penuh kehangatan berlahan menghilang dipenuhi oleh kedinginan sang kegelapan,
seluruh belahan kerajaan kuda sekarang terancam oleh beberapa elang yang tengah
mengincar mereka, seluruh kuda tiba-tiba jatuh tak terselamatan. Menghadapi persoalan
ini Mocca tak mau membuat para kudanya menderita, dia pun mulai menyusun
strategi dan mencari tau penyebabnya. “siapa yang melakukan ini” kata Mocca kesal.
“ saya tidak tau, tuan.” Jawab Pony. Seluruh pasukan kerajaan dikerahkan untuk
mencari tau.
Mina yang tengah
asik bermain dengan beberapa boneka, membuatnya terlarut ingin terus bermain
dengan boneka-boneka ini dan melupakan sang kembaran. “ tuan saya menemuka
petunjuk sebuah, boneka kecil tuan.” Ujar mereka.“ sepertinya itu boneka yang akan
diluncurkan oleh kerajaan Teddy.
“apa kamu bilang?
Siapa mereka beraninya.”Kata Mocca.
“semuanya
berkumpul.” Lanjutnya.
“baik Tuan,”
Mocca pun yang dipenuhi
oleh amarahnya lalu berniat untuk menyerang balik kerajaan boneka itu. Ditengah
keindahan negeri Teddy tiba-tiba mereka semua merasakan lemas tak berdaya,
semua boneka yang bersinar-sinar kehangatan sekarang menjadi dingin. Seluruh
boneka bersembunyi dibawah kerajaan tak kecuali Mina yang sedang asik bermain, krukk-krikk “suara apa itu? Bukannya
dia yang kemarin. Apa-apa ini.” Kata Mina sambil melihat kelangit. “serang
merekaa… DORR.DORR” satu persatu
kuda Mocca meluncur ke negeri Teddy. Mina yang sedang diluar melihat kejadian
ini hanya berdiam diri, lalu ia mencoba mendekat dan.. “ Mocca? Adekkkuu..”
kata Mina senang.
“ siapa dia?” .
“ dia adalah ratu
dinegeri tersebut,” jawab Pony.
“bagaimana dia
bisa mengenalku?”.
“tidak tau tuan,
kita serang saja dia” ujar Pony.
Melihat kejadian
ini Teddy pun tak terima negerinya hancur seperti ini, ia dan seluruh pasukan Teddy
lainnya mencoba melawan balik kerajaan Pony, seluruh boneka dan kuda jatuh
bersamaan. Hampir tak ada yang hidup, akan tetapi. ”HAHAHA, kalian semua akan mati satu persatu dan kerajaan kalian
akan menjadi milikku.” Kata penyihir tua.
“siapa dia?”
“siapa?” teriak mereka berdua.
“dia….dia..” pony
dan teddy yang mengetahuinya lalu bersamaan mengerjar sang penyihir tua itu,
namun mereka kehilangan jejak sang penyihir.
Pony yang kembali
ketengah pertarungan tersebut lalu menyuruh semua pasukannya mundur. Teddy juga
menyuruh mundur pasukannya lalu mereka menyusun strategi agar tidak ada yang
mengganggu mereka, lagi.
“Mina.. kakak”
kata Mocca senang yang mulai mengenali saudra kembarya. Mina yang mendengar
suara itu lalu berlari menuju sang adek. “ Mocca, kamu tidak terlukakan?”
tanyah Mina sambil meneteskan air matanya. “tidak kakak, aku kangen Mama,
kangen rumah, kangen Kak.” Kata Mocca sambil memeluk Kakaknya. “tenang Dek, ayo
kita pikirkan untuk pulang kerumah.” Kata Mina tenang. “tunggu deh,Kak. Tadi
saat aku keluar dari sini sepertinya aku melihat lobang air yang sangat dalam.”
Kata Mocca. “dimana dek? Mungkin itu cara untuk kita kembali.” Kata Mina“
dimana ya Kak. Aku lupa , ayo kita cari.” Kata Mocca. “baik lah,”
Mereka pun mulai
mencari lubang air tersebut, ditengah perjalanan hujan turun sangat deras,
angin berhembus sangat kecang membuat seluruh ranting-ranting boneka itu
tiba-tiba berlari,dan para kuda berlarian untuk bersembunyi kecuali dua saudra
kembar ini mereka terus saja mencari hingga seluruh tubuhnya dibasahi oleh air.
“itu… Kakak” teriak Mocca dari kejahuan, Mina pun berlari menuju Adeknya, “apa
Dek?”. “ini Kak? Benar tidak.” Ujarnya. “sepertinya itu, Dek.” Kata Mina
senang. “baiklah ayo,Kak. Kita pulang.” Kata Mocca senang.
“kak..ayo,” kata
Mocca sambil mencari-cari tangan sang
kakak.
“Mocca, tolong
kakak..” teriak Mina yang sedang ditarik oleh Elang besar yang berupa penyihir
tua itu. “Kakakk.. pegang tanganku.” Teriak Mocca sambil mengulurkan tangannya.
Melihat kedua saudra tersebut dalam kesusahan para pelayannya berniat membantu,
semuanya bersikeras menarik Mocca agar dapat menarik Mina. Usaha mereka semua
tidak sia-sia, akan tetapi tiba-tiba Mina terjatuh dan tak sadarkan diri. DORRRR suara petir menyambar mereka.“
sayang Mama pulang, ayo makan malam.” Teriak Mama Tira dari ruang makan.
“ha! Ini dimana kok tempat nya seperti
aku kenal,” kata Mina bingung.
“kita..kita
dirumah Kak” jelas Mocca.
“ akhirnya kita
kembali Kak, wahh. Luar biasa tempat tadi.” Kata Mocca bingung. “tempat tadi
apa dek?” Tanya Papa Tira bingung. “kita tadi habis dari kerajaan Pa.” Jelas
Mocca .Mereka pun bercerita tentang pengalamannya disuatu kerajaan. Namun tidak
dengan Mina dia masih teringat-ingat oleh elang besar itu. Dan sepintas elang
itu
lewat....
END
*A2P
Comments
Post a Comment