Mega

Mega
Mega Syalila itu nama lengkapku, aku sangat tertarik dengan dunia psikolog. Setelah lulus SMA, aku akan meneruskan jenjang yang lebih lanjut. Akan tetapi aku merasa sesuatu hal yang sangat menggangguku. Sudah beberapa tahun aku selalu sendiri, melihat teman-temanku berpasangan itu membuatku terganggu. Namun semua hal itu sudah kusingkirkan untuk tahun-tahun lalu, aku saat ini sudah duduk di dunia perkulihan. “ apakah kau jadi pindah hari ini ?” tanya seseorang dari balik tirai kamarku. “ tentu, aku akan pindah hari ini juga.!!” Tuturku tegas. “ cepat kau bawa semua ini, kau sangat tak berharga , membuat semua disini terganggu.” “bersihkan semua sampah yang kau sebabkan dirumah ini dulu sebelum kau pergi!!” “ akhirnya dia pergi juga, dia sangat pengganggu.!!” “ pergi kau !!” kata-kata itu lah yang ku dengar setiap hari, setiap aku berada ditempat suram ini. Mereka awalnya baik padaku, mereka sangat menyukaiku, namun gara-gara aku sering berkomentar buruk dengan apa yang mereka lakukan, mereka mulai tak menyukaiku. Tepatnya bulan Maret ini aku memutuskan untuk pergi dari tempat ini, aku juga sebenarnya tidak suka dengan tempat ini. Sangat menyeramkan, aku taku berada disini.
Aku pun mulai berkemas, ku pindahkan satu-satu kotak yang sudah terisi barang-barang berhargaku, aku tau mereka tak menyukai dengan sampah-sampah yang ku sebabkan karena aku suka sekali menjahit, aku menggambar baju yang sangat cantik dan bagus. “ kenapa mereka begitu padaku, mereka selalu mengambil baju-baju yang kubuat tanpa memberitahukanku. Mereka juga pernah menghabiskan makanan yang dibuat oleh orangtua ku.” Gumamku dalam hati. “ kenapa kau melamun, bawa semuanya. Cepat!!!” teriak seorang wanita yang berpenampilan buruk itu. Dia adalah teman sekamarku, dia sangat menyebalkan. Dia selalu menggangguku. Dia juga sering mengambil barangku tanpa memberitahukanku. “ ah! Kenapa dia sangat ceret dasar gadis buruk!!” ucapku pelan. “ apa kau bilang!!”. “ tidak, aku tidak bicara.” Ucapku gugup. Brukk..
Suara itu terdengar dari kamarku, aku melangkah dengan sangat berat menuju kamarku, ku lihat mesin jahit kesayanganku sudah tak bernyawa dilantai. “ohh Rainbowwkuuu....” teriaku dengan sangat keras, kuambil Rainbow dengan sangat hati-hati dan kulihat dengan baik. “ kau apakan rainbow ku !! kenapa kau menjatuhkannya. Kau tau aku menghabiskan sisa uang yang ku dapat dari bekerja disebuah toko kue hanya untuk membelinya dengan tanganku sendiri. Dan membuatkan mu beberapa gaun cantik, kenapa!!! Kenapa!!!.”. “ aku hanya tak suka saja, jadi aku jatuhkan.” Jelasnya sangat jelas. “sudahlah bawa itu mesin jahit jelekmu dan beli yang baru. Ini ku beri uang. Gitu aja kok repot sampai nangis-nangis. Kau itu anak kecil sekali sihh!!.” Aku pun mengambil alat make upnya dan ku jatuhkan tepat didepan matanya. “ hei!!! Jangannn..”. “ opss sorry. Ini aku ganti uangnya.” Ujarku dengan gagah.
Hujan mulai mengalir deras dari atap rumah, aku menitipkan semua barang-barangku ditempat penitipan barang, dan aku berjalan dengan sebuah payung yang sangat melindungiku. Aku melihat semua orang yang ada disekitarku. Aku menatap mereka dengan penuh rasa iri yang sangat mendalam, kulihat berjuta orang tersenyum dengan pasangannya dan sejumlah teman-teman disekelilingnya. Ya tentu aku iri karena sudah lama aku sendiri, dan teman, aku hanya berteman dengan Sandra. Kringg.. alarm hpku berbunyi tepat pukul 15.00 itu bertanda aku harus sesegera mungkin sampai tempat kerjaku. “ kenapa kau telat ini sudah jam 3 lebih 30 menit kemana saja kamu ??” tanya pemilik toko. Aku hanya menundukkan kepala dan meminta maaf. “ maaf nyonya saya terlambat.” Ujarku pelan. Klinggg.. “ permisi, saya mau pesan sesuatu.”
“selamat datang tuan, silakan dipilih-pilih..” sapa pemilik toko dengan lembut dan mengakhiri percakapanku,
“ cepatlah, ganti baju dan bekerja!”
“baik nyonya, terimakasih” aku pun segera berganti baju dan mulai masuk kedalam toko.
“ selamat datang di toko FlowRainbow cake ..” sapa ku setiap pelanggan datang dan pergi.
Aku bekerja setiap hari senin sampai jum’at jam 3 sore sampai jam 9 malam sebagai pelayan dan penjaga kasir, aku juga bekerja sebagai juru masak roti setiap akhir pekan dan hari libur. Aku yang menciptakan cake rainbow, makannya toko ini adalah FlowRainbow. Aku dan pemilik toko dulu sangat dekat, aku menganggapnya sebagai pengganti ibuku di desa. Walaupun kerja disetiap hari dan sangat melelahkan aku sama sekali tak berkecil hati, karena ada sosok laki-laki yang selalu memberikanku senyuman manisnya.
Awalnya..
“selamat datang, belilah semaumu dan ciptakan rasa khas Rainbow cake disini dengan tawamu.” Sapaku pelan.
“ iya aku akan tetawa dengan cintamu..” kata laki-laki itu. Tapi akhir-akhir ini dia tidak menyapaku dan membeli semua Rainbow Cake buatanku.
“ kenapa kau lama sekali, sini bersihkan!” teriak pemilik toko yang membangunkanku dari bayangan gelap itu.
“baiklah nyonya!!”
“ kamu dipecat hari ini, pergilah cari tempat yang lebih baik.!” Kata pemilik toko Nyona Alin
 “ kenapa nyonya memecatku? Apa salahku ?”. dia pun segera kembali kedapur dan mengambil beberapa Roti yang baru di keluar dari oven.
 “ bawa ini, dan ambillah semua Rainbow cake itu.”
“ ada apa denganku nyonya. Tolong jelaskan!”
“ ini uang pesangonmu dan gajimu bulan ini yang sudah ku potong dengan masalah yang kau buat dan kau sering tidak masuk atau telat. Maaf kan aku, sertifikatmu akan jadi besok pagi. Jadi kau bisa menggunakan sertifikat itu untuk masa depanmu dengan baik.” Dia menjelaskan dengan panjang lebar, akupun berkemas. Melihat kaca yang ada dinding aku mulai melamun.
“ apa salahku? Kenapa hari ini sangat berat?”
“ aku harus tidur dimana?”
“nyonya , apa saya boleh tidur ditempat ini? Untuk malam ini saja?”
“ kenapa kau mau tidur ditempat ini? Bukankah kau tinggal di rumah ujung sana.”
“saya sudah di keluarkan dari rumah itu, karena teman-teman saya tidak menyukai kebisingan yang saya buat ketika menjahit baju. Bolehkah ?”
“baiklah asal jangan lupa bereskan ruangan ini lagi.”
“ terimakasih nyonya...terimakasih”. nyonya Alin pun datang kembali membawakanku dua lembar selibut dan bantal. Dia sangat baik tapi entah kenapa dia hari ini memecatku. Aku pun mengunci pintu dan mematikan lampu, tiba-tiba terlihat bayangan yang selalu datang menyapaku tengah terdiam di sebrang jalan itu. Aku pun tak menganggapnya dan bergegas tidur.
Kringg.. telpon genggamku berbunyi. “ selamat pagi nyonya,” sapaku kepada pemilik toko dengan membawa selimut bantal yang dia berikan, tak lupa ku buka toko itu dengan senyum ceria ku, dan segera pergi dari tempat itu.
“mega, jangan lupa datang ke tempat lombaku ya, jangan lupa bawakan aku alat-alat yang kau janjikan.”
Itu pesan yang aku terima pagi ini. Aku pun segera pergi ke tempat lomba itu dan mempersiapkan semuanya dengan baik. Kami pun bertemu, hatiku sangat lega saat melihatnya dari jauh. Namanya Hani Cassandra Tiffani, atau sandra . kami teman kecil , dia selalu baik padaku, sudah kuanggap sebagai kakakku. Aku sangat senang sudah lama tak melihatnya. “hai, nona Cake” sapanya yang membuatku terbangun dari mimpi buruk ini. Aku bersamanya seharian ini.
“mau kuantar pulang?”
“ tidak , selamat malam”
“ kemarin maaf tak membeli cakenya.”
“oh iya, tidak apa-apa. Belilah kalau kamu mau.” Ucapku dengan senyum kecil.
“kenapa kamu hari ini sangat muram? Apa ada sesuatu hari ini?”
“oh tidak..ada aku sangat senang hari ini.” Ucapku.
“ mega aku pulang dulu ya, kak Mola tolong jaga adik kesayanganku ya.” Teriak sandra dari jarak 3 meter dihadapanku. Iya namanya Mola , kak Mola Tan. Laki-laki yang akhir-akhir ini membuatku jatuh hati. Namun dia tak mengerti apa yang ada dihatiku, semua tentang dia aku tau, tapi aku harus memutuskan rasa suka ini karena kak Mola dikabarkan akan segera pergi keluar Negeri untuk melakukan beberapa proyek disana. Amerika tepatnya. Aku bahkan tak mengerti bahasa inggris.
            Karena rasa cintaku padanya aku mulai belajar bahasa inggris bersama teman sebangku SMA yang namanya Kim milao. Namun semua itu sia-sia saat ada seorang gadis yang berbicara padaku.
“ jangan berani-berani dekati kak Mola. Aku tunangannya. Bulan depan kami akan meminta restu pada orang tuaku di Amerika.”
            Kata-kata itu yang membuatku mulai menjauhinya tanpa aku jauhi dia sudah menjauh dariku.
“aku pergi dulu ya, kak!” ucapku sambil melangkah keluar gedung itu.
“hati-hati mega.”
            “ aku bagai mana, hari ini.” Lesuku. Kringg..
“hallo apakah ini nona mega syalila? Saya dari pemilik kost-kostan LOVE yang anda hubungi, maaf kemarin saya tidak membaca pesan anda.”
“ oh iya, saya mega. Bagaimana apakah saya bisa menggunakan kamar itu malam ini?”
“ oh tentu, nona. Disana ada 2 orang perempuan dan ibu kost-kostan namanya madam Lion. Kuncinya sudah saya taruh dimeja belajar anda. Kamar anda no 03A .”
“ baiklah, terimakasih.”
            Akhirnya aku mendapatkan tempat tinggal juga. Di ujung jalan aku melihat sosok laki-laki yang sedang menatap dengan penuh kekosong dan ingin sekali aku memanggil namanya. Namun aku menahannya. Aku mengambil telpon gengam milikku dan mulai mencari no penitipan barang.
“ halo, apakah ini pihak penitipan barang ?”
“ tentu, ada yang bisa saya bantu.”
“saya pemilik barang 0506AW. Tolong kirim barang-barangnya di alamat ini, atas nama Mega Syalila.”
“baiklah, tolong kirimkan KTP anda lewat email kami.”
“baik, terimakasih,” aku pun menutup telpon itu dan mulai menaiki bus yang akan mengantarkan aku ke kost-kostan baru. Aku berharap tempat itu tak seburuk tempat dulu.
“ hai. Nona Cake.” Sapa seseorang itu.
“siapa?” tanyaku sambil menoleh kearahnya.
“kak Mola?” ucapku gugup.
“ mau kemana? Bukankah rumahmu di arah sana?”
“ aku pindah kak. Hehe” jawabku.
“pindah dimana? Kenapa tidak bilang tadi, kalau searahkan kita tidak akan sendirian.”
“ hehe maaf kak. “ kami pun berbincang-bicang bersama. Ting.. telpon genggam milik kak Mola berbunyi dan aku mengintip sedikit...
Pesan
[ gadisku ]
Apa yang kau lakukan ?
Aku sedang naik bus. Bagaimana denganmu ?
Aku sedang menunggu dokter sayang..
baiklah jaga kesehatanmu..
tentu, aku akan sehat dan bersamamu.. kak , dokter sudah datang. Aku pergi dulu.
Oke aku bersamamu..

“ apa itu pacar kakak?”
“hehe...”dia hanya tertawa kecil dan mulai mematikan telponnya.
 “Tuan saya turun disini.” Ujarku pelan. Tanpa menyapaku dia mulai menunjukan rasa sedihnya akibat pesan itu.
Siapa dia? Apa dia kekasih kak Mola? Kenapa dia ke dokter? Apa dia sakit? Kak Mola pasti sangat sedih dengan itu. Itulah pertanyaan yang menyulitkan aku bernafas.
“ hai sandra, kenapa kau meninggalkan aku!” teriak seseorang yang membuatku terkejut.
“kak Mola? Kenapa turun?”
“arah rumahku disebelah sana.. bagaimana denganmu?”
“disana” sambil menunjukkan rumah ber cat hijau yang ditutupi gelapnya malam.
            Hari-hari berlalu dengan sangat cepat dan semua kembali semula. Ternyata aku dipecat karena toko roti nyonya itu mengalami kebangkrutan dan membuat semua karyawannya di pecat. Dan aku akhirnya di terima menjadi salah satu penjahit di sebuah toko jahit yang terkenal..
“mega!! Megaa.. bangun itu ada orang yang mencarimu.”panggil kak UIYII. Dia adalah teman sekamarku yang sangat baik. Aku juga sangat senang di tempat baru ini. Semua orang percaya padaku dan membuatku sangat nyaman disini. Kak Uiyii adalah kakak kelasku di jurusan psikolog tahun ke 3. “ baik kak Uii..” aku pun mulai membukakan pintu.
KAKK....
“ iya , mega. Bagaimana kalau kita hari ini jalan-jalan? Aku sangat bosan.”
“ tapi..”
“bukannya kau tidak ada kuliah. Dan hari ini kau libur kerja.”
“iya sih..” . “ganti baju mu sana, ayo” aku pun mengiyakannya dan mulai berganti baju.
            Baru pertama kalinya aku melihat dia sangat sedekat ini. Dia disampingku, dia menyetir mobilnya untukku dan membuka kan pintunya untukku. “Sangat luar biasa” ucapku. “ kenapa ?” ujar kak Mola. Kami pun berbelanja bersama.
“ kau mau ini?” katanya sambil menyodorkan sebuah gelang yang sangat cantik.
“tidak.” . “cobalah ..aku akan membelikanmu .”
“ nona.. saya mau ini dan yang itu ya. Bungkus yang satu itu dengan cantik.”
“baiklah.” Ia pun membayarnya dan mulai mengambil gelang yang tanpa di bungkus sambil mengambil tanganku dan memasangkannya di tangan kecilku.
“te..teri..terimakasih kak. Aku akan menggantinya dengan cake Rainbow kesukaan kakak.”
“baiklah. Kita makan disana ya.” Ajaknya.
“ baiklah..” . “ Kak Mola, sayangkuu..” teriak gadis cantik dengan rambut pirangnya yang terurai. Dia berlari ke arah laki-laki yang baru saja mengenakan gelang manis itu. Dia pun menyapa gadis itu dengan .. “ oh sayang..” semakin jelas wajahnya. “dia sangat cantik” gumamku. Dengan memasang wajah sebalku. Akhirnya kita bertiga pun duduk dimeja yang sama.
“kenalkan dia teman kakak, namanya Mega.”
“ kakak....”
“iya dia adikku yang ada di Amerika. Dia selalu menggodaku untuk bersamanya. Selain Natan. Aku juga memiliki adik perenpuan, dia sangat lemah . dan harus dirawat di sana, makannya aku sering ke Amerika.”
“hai kak mega. Kau adalah cinta pertama . pangeranku.” Candanya.
“ eh.. Wolliu.. jangan dengarkan dia mega” balas kak Mola dengan tegas.
“ namaku Mega.” . “ haha sudah kenal kok. Kak Mola suka sekali membicarakan mu dirumah sakit.”
“benarkah?” . malam pun tiba , aku diantar oleh kak Mola dengan selamat. Dan dia mulai mengucapkan kata yang ingin sekali aku dengar.
“ aku sangat menyukaimu”
HAH... “ benar dulu saat aku pertama kali datang ke toko roti itu aku mulai menyukai mu, tapi aku tak berani mengucapkannya. Bagaimana ?”
“ aku juga sangat menyukai mu Kak Mola..”. dia pun yang mendengar perkataan aku langsung pergi dan tersenyum dengan sangat lucu. Aku pun kembali kekamar dan merasakan keindahan bunga yang berada di taman dekat rumah. Baiklah semua sudah kembali dengan sempurna , cintaku tersampaikan. Namun bagaimana dengan gadis itu...
End-A2p

 Nb. Hai semua yang sudah membaca cerpenku dan setia menghabiskan malam minggunya demi membaca A2p story. Maaf  bila terjadi  kesalahan dalam pengetikan  dan sering typo. Nantikan cerpen-cerpen selanjutnya karya saya dengan senyuman. saya juga mempunyai wattpad follow saya dan baca juga di sana ya. Wattpad: @adindaintanA2p


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Just Go

Ding DoNG

Be I