LOVE AND FRIENDS

LOVE AND FRIENDs


Namaku Krystal Putri Cantika. Krystal itu nama tenarku. Aku adalah siswi di sekolah Internasional. Tinggi badan dan berat badan yang ideal yang aku miliki membuat semua siswi disekolah sangat iri padaku . Suara bagus dan wajah yang baby face membuatku sangat populer disekolah. Tetapi aku tak pernah merasakannya.

Pagi yang cerah ini aku memilih untuk membiarkan rambut pirang panjangku dengan bebas. Setelah sarapan suara keras cukup menggangguku. “ Krys….tall….” sambil terdengar suara klakson mobil, dia memanggilku. Dia adalah sahabat terbaikku, namanya Gladis Casandra. Setiap pagi dia selalu memanggilku dan mengajakku sekolah bersama. Membuka pintu gerbang rumah dan mengeluarkan mobil sport merah koleksiku. kami pun langsung berangkat sekolah. Hampir setiap hari kami selalu balapan untuk sampai disekolah dan membuat perjanjian atau semacam taruhan. Pagi ini taruhannya adalah mendapatkan nomor telpon cowok yang paling terkenal disekolah, itu sih masalah yang sangat kecil.

“ brung….brungg..brungg” suara mobil sport milik casandra membuat perlombaan ini dimulai. Dengan kecepatan mobil yang cukup tinggi aku pun sampai disekolah dengan sangat luar biasa. Aku pikir sih Cassandra belom sampai. Ehh ternyata. “Krystal…” suara kecil Cassandra terdengar dari dalam gerbang sekolah. Aku pun langsung membuka kaca mobil dan melihat kearahnya, dan ternyata Cassandra sudah sampai disekolah lebih cepat dariku. Kami pun ketawa dengan sangat kecang, sampai-sampai semua orang melihat kami berdua.

“tingg…tong…tingg..tong”  bel sekolah terdengar sangat nyaring siang ini. Baru saja aku menaruh kepala diatas meja cantikku tiba-tiba Cassandra menggeret tanganku, dan mengajakku keluar kelas. Di tengah perjalan kami, aku pun melihat cowok taruhan itu ada didepan mataku. Cassandra yang mengetahuinya langsung mendorongku kearah cowok itu. Cowok yang bernama Refado Lai, itulah dia yang terkenal sangat popular dengan tampang gantengnya dan sombongnya, tapi dia sangat pintar. Aku sih cuek aja kan sama-sama populernya jadi aku tidak takut sama sekali. Jadi aku pun melangkah kan kaki dengan penuh gaya artis luar negeri yang sedang berjalan di red carpet dan menyapanya.

“ hai..Refado kan?” Tanyaku dengan suara lembut. Tanpa melihatku dia langsung pergi begitu saja. Cassandra yang melihat pun langsung tertawa begitu keras hingga dia sakit perut. Perasaan malu dan sangat heran baru ku alami hari ini. Dimana seseorang mengacuhkan ku. siapa dia, berani sekali ngacuhkan aku, gumam ku dalam hati. Melihat Cassandra yang terdiam, aku pun langsung sadar dan mengejarnya hingga kantin sekolah. Kami pun duduk dibelakang cowok itu dan makan menu siang hari ini. Melihat cowok itu ingin sekali aku menendangnya dan menjatuhkan nya kejurang. “ ihhh.. sebel deh aku San”
“ kenapa sih, gak jadi dapet nomornya ya? hahaha.” Tanya Cassandra dengan nada bercanda.
“ tidak apa-apa.” Jawabku dengan lemas. Setelah menghabiskan menu makan siang ini kami pun memasuki kelas dan mengakhiri pelajaran dengan sangat cepat. Siang ini Cassandra tidak bisa pulang bersamaku karena jadwal les vocalnya dipercepat, kami pun berpisah di ujung gerbang sekolah.
“byee..” ucapku dengan penuh perasaan sedih berpisah dengannya. Menancapkan gas mobil ku dengan sangat keras, tiba-tiba aku mendengar suara “bruk..”  kupikir itu suara dari mobilku ternyata itu terdengar dari suara mobil di depanku. Akupun terus melaju sambil melihat kemobil itu dan ternyata dia. “oh dia” kataku dalam hati. “apa aku tolong ya, mungkin butuh bantuan.” Kataku. Akupun memilih memutar balik mobilku lalu menghampirinya. Kaca mobilku sedikit demi sedikit terbuka“ hai ada apa dengan mobilmu?” tanyaku. “ mobil ku kayaknya ban nya kempes deh,” jawab cowok sombong itu. “mau ku bantu?” tanyaku sekali lagi. Dia pun berlahan berdiri dan bertanya padaku“ apa kamu bisa? Kamu bukannya yang tadi pagi ya?”. Aku pun langsung turun dari mobil merah ku dan membuka bagasi. “ tunggu sebentar” jelasku dengan tegas. Aku pun memberikannya pompa ban. Setelah dipakai dia pun mengembalikan pompa ban itu dengan sangat keren “ ini terimakasih, maaf ya yang tadi pagi” jelasnya lembut.

“ iya tidak apa-apa.” Jawabku.

“ namaku…” aku pun memotong penjelasannya “Refado kan kita disatu sekolah dan kamu peringkat pertama sedang kan aku diperingkat kedua. Kita juga teman kecil (SD) ?”. Dengan heran dia melihat ku dan mulai ketawa bersama “ benarkah.. wahh kamu cewek tukang nangis  itu ya.?” Tanyanya.

Semenjak kejadian itu kami pun menjadi sangat dekat, dari menjemput dan mengantarku sekolah, nonton, dan makan bersama. Malam berganti pagi dengan sangat cepat. Hari-hari pun semakin berlalu.  Tetapi aku merasakan sesuatu yang aneh. Pagi ini berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya, tidak ada suara keras dan kelakson mobil balap itu. hari ini aku hanya seorang diri mengendari mobil tanpa si petaruhan itu. Akan tetapi aku selalu mendapat telpon dari cowok sombong itu yang sekarang menjadi pacarku. Disekolah pun kami tidak bertemu, didalam kelas pun juga, dikantin juga. Perasaan sepi ini mulai mebyelimuti hidupku, seorang sahabat terdekat ku tidak kelihatan batang hidungnya sampai smsku juga tidak dibalas dibaca pun tidak. “apakah dia sibuk? Atau dia sakit? Atau dia sedang ada lomba ya?” pertanya itu yang selalu ingin ku tanyakan kepadanya tetapi aku pun tidak bisa menanyakannya. Aku pun mulai menghitung absensi Cassandra ternyata dia sudah tidak masuk sekolah selama 7 hari. Tiba-tiba Lenia menghampiri ku dan bertanya padaku “ Cantika.. eh Krystal.. dimana temanmu itu, kok udah lama gak masuk sih?” bingung mau jawab apa tiba-tiba Leonika menjawabnya “ ohh Cassandra itu, bukannya dia sudah keluar ya dari sekolah ini. Dengar…dengar sih dia…” aku pun memotong pembicaraan Leonika dan segera pergi dari kelas itu menuju parkiran sekolah dengan menggas mobil ku sangat cepat menuju rumah Cassandra. Melihatku dengan kecepatan yang sangat tinggi Ferando langsung menelponku dan mengirim pesan.

“ Krys kamu kenapa? Apa yang terjadi? Jaga kecepatan mu. Hati-hati Krystall” akupun menghiraukan pesan dari dia. Sesampai didepan rumah Cassandra aku melihat rumah mewah itu kosong tidak ada isinya sama sekali dan tertulis (RUMAH INI DISITA). Aku pun memanggil namanya berkali-kali namun dia tidak keluar-keluar. Tiba-tiba seorang ibu-ibu menghampiriku. “ cari siapa dek?” Tanya nya. “ cari Cassandra bu? Dimana ya dia sekarang?” jawabku dengan raut wajah yang pucat. Ibu itu menjelaskan bahwa keluarga Cassandra bangkrut dan dia mempunyai hutang yang sangat banyak jadi sekarang rumahnya di sita dan ibu itu tidak mengetahui dimana ia pergi dan tempat tinggalnya sekarang. Mengetahui itu aku pun langsung kembali kerumah dengan sangat pelan sekali, hingga tidak ada nyawa pembalapku. Setiap malam pagi siang sore saat aku teringat oleh Cassandra aku selalu menangis hingga mataku membengkak. Sampai beberapa hari aku sakit demam dan membuat semua orang khawatir terutama cowok sombong itu.

Tiba-tiba pagi itu cowok sombong itu mengrimkan pesan.

“ aku tau dimana Cassandra sekarang. Jika kamu mau ketemu dengan nya cepat kembali hidup sebagai Krystal yang dia kenal. Temui aku dipinggir pertigaan dekat sekolah.” Aku pun yang membaca pesan itu langsung segera berganti baju dan mengambil kunci mobil, mengendarainya dengan sangat cepat sekali menuju cowok sombongku itu – panggilan sayangku kepadanya-. Mebuka kaca mobil “ dimana dia ?” tanyaku dengan tegas. “ikuti aku” jelas cowokku. Kami pun menuju rumah kecil yang sederhana dipinggir kota dengan keadaan yang sangat bukan Cassandra. Aku pun yang melihat Cassandra sedang menjemur pakaian lalu membuka pintu mobil kemudia menghampirinya dan memeluknya dengan erat tanpa melihat keadaan disekitaku. Tanah yang becek akibat hujan yang turun mengotori sepatu baruku ini, aku tetap baik-baik saja. “ kamu kenapa? Apa yang terjadi kenapa kamu tidak cerita denganku? Apakah aku sahabatmu? Jelaskan padaku. Cassandra” Tanya ku pada Cassandra dengan meneteskan air mata yang sangat membuat semua make up di wajahku berantakan. Cassandra pun menghapuskan air mataku dan make up ku dengan tangan nya lalu menjelaskan nya berlahan.
END-
Karya A2p

Comments

Popular posts from this blog

Just Go

Ding DoNG

Be I