Posts

Showing posts from December, 2016

Temanku

Temanku Pagi ini matahari bersinar terang, aku yang tengah asik memandanginya dari jauh mulai terganggu oleh suara berisik dari teman-teman ku   dikelas. N amaku Pricillia Putri, biasa dipanggil Pricil. “ hei.. apa yang kamu lakukan? Pasti kamu lagi ngalamunin Faris ya.” Godanya padaku. “ apaan sih Sil, kamu udah ngerjain tugasnya Miss Yeni belum?” jawabku dengan tenang. “ ah.. iya aku lupa, tunggu.. apa kamu sudah ngerjain?” celoteknya. “ sudah donk, nih..” ujarku sambil memberikan sebongkah lembaran yang tersusun entah berapa lembar sampai-sampai semalaman aku mengerjakannya . “ kamu lagi apa sih, Pricil? Kok dari tadi bengong.” “ sepertinya aku menyukainya...”  “ siapa ? apa Faris ?? dia ?”   “ jangan keras-keras donk, Sill..” ce letukku dan dia hanya tertawa mendengarnya. Bel berbunyi tiga kali, itu menandakan kelas hari ini telah usai, aku dan Sila bergegas pulang tiba-tiba terhenti oleh suara yang sangat tak asing di telinga ku. “ hei.. Pri .. Sila, tu

Rise Up

Rise Up S enyum indahnya sangat mempesona, apalagi saat dia memandangiku. “ Mom...” teriak Raina dari jauh. Benar Ibu ku yang membuat hatiku hangat,  seorang wanita yang sangat mencintai anaknya. Seorang Ibu yang mempertaruhkan hidupnya demi anak tercintanya. Menurutnya  di  dunia ini Anak adalah hal yang berharga yang patut di jaga mati-matian.  Raina adalah Anak pertama dari 3 bersaudara yang sekarang usianya menginjak usia emas yaitu 17 tahun. Dia me mpunya  Adik laki-laki kembar yang  berusia  12 tahun.   Termasuk murid terpintar di Sekolah membuatnya terkenal, tapi  ia tak pernah sombong, atau berkeras hati.  S ikap yang santun, juga peduli akan sekelilingnya  membuat dia menjadi orang nomor satu di Sekolah . Tapi seperti diterpa angin topan kehidupan Raina berubah dratis. Ia menjadi anak yang sangat malas, dia seperti kehilangan jati dirinya, dia mulai tidak percaya diri dan merasa tertekan. “ iya sayang..”  kata seorang wanita yang wajahnya tetap awet muda walaupun u